Kamis, 04 Januari 2018

Struktur Baja

Struktur Baja


Baja adalah seluruh macam besi yang dengan tidak dikerjakan terlebih dahulu lagi, sudah dapat ditempa. Baja adalah bahan yang serba kesamaannya (homogenitasnya) tinggi, terdiri terutama dari Fe dalam bentuk kristal dan C. Pembuatannya dilakukan sebagai pembersihan dalam temperatur yang tinggi dari besi  mentah yang didapat dari proses dapur tinggi. Baja adalah besi mentah tidak dapat ditempa.

Terdapat 3 Macam besi mentah :
  • Besi mentah putih
  • Besi mentah kelabu
  • Besi mentah bentuk antara
Ikhtisar singkat dari Proses pembuatan baja :
  • Proses Bessemer.
  • Proses thomas.
  • Proses Martin.
  • Proses dengan dapur elektro.
  • Proses dengan mempergunakan kui
  • Proses aduk (proses puddle).
Sifat-sifat umum dari baja bangunan :Sifat-sifat umum dari baja yaitu teristimewa kekakuannya dalam berbagai macam keadaan pembebanan atau muatan terutama tergantung :
  • Cara meleburnya.
  • Macam dan banyaknya logam campuran
  • Cara (proses) yang digunakan waktu pembuatannya.
  • Dalam proses pembuatan baja maka logam campuran baja itu sebagian sudah ada dalam bahan mentah itu namun masih perlu ditambahkan pada waktu pembuatan baja seperti : C, Mn, Si termasuk bahan utama S dan P.
  • Sifat-sifat utama baja untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan :
    • Keteguhan (solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur
    • Elastisitas (elasticity) artinya kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas pembebanan tertentu, sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk semula.
    • Kekenyalan / keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek
    • Kemungkinan ditempa (maleability) sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
    • Kemungkinan dilas (weklability) artinya sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan sifat-sifat keteguhannya
    • Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
    Dalam praktek hal penting yang berhubungan dengan sifat baja adalah :
    • Penentuan syarat-syarat minimum harus dicantumkan dalam kontrak pemesanan, pembelian dan penyerahan bahan
    • Garansi adanya sifat-sifat yang merata melalui dari pengetesan pada waktu bahan datang
    • Tuntutan-tuntutan yang tinggi yang tidak diperlukan sebaiknya tidak dicantumkan karena tidak ekonomis
    • Sifat-sifat baja harus selalu terjamin ada untuk kondisi pengerjaan dari baja misalnya pemotongan, pengeboran pengelasan.
    • Sebaliknya pada saat pengerjaan baja maka dijaga sedemikian rupa sehingga sifat-sifat baja tidak hilang
    • Bentuk-bentuk bagian dari konstruksi bangunan dan sambungan-sambungan tidak mengakibatkan sifat-sifat baja menjadi berubah.
    Baja bangunan terbagi menjadi dua bagian :
    • Baja wals (gilling) tidak dengan campuran logam.
    • Baja wals dengan campuran logam

    Baja Golongan 1

    Yang termasuk dalam golongan 1 adalah baja St 37 yang lazim digunakan di Eropa dan Indonesia. Baja ini dibuat melalui proses thomas dan Martin. Angka 37 berarti bahwa minimum keteguhan putus tarik adalah 37 Kg/mm². Baja St 00 juga termasuk dalam golongan 1 dengan kwalitas perdagangan. Dipergunakan untuk konstruksi gedung-gedung yang kurang penting sehingga pengetesan tidak diperlukan cukup hanya melalui penglihatan.

    Baja Golongan 2

    Keuntungan :
    1. Digunakan bila konstruksi memerlukan bahan yang ringan.
    2. Lebih tahan terhadap pertukaran beban.
    3. Menjadikan tegangan sekunder lebih kecil.
    Kerugian :
    1. Harganya lebih tinggi.
    2. Sifatnya lebih getas.
    3. Mengerjakannya lebih sulit karena lebih keras.
    4. Jika digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau lendutannya besar.
    Pada dasarnya untuk kekuatan konstruksi persyaratan yang diperlukan adalah:
    • syarat kekuatan
    • syarat kekakuan
    Dengan mengetahui kerugian dari type baja ini maka untuk konstruksi jembatan perlu adanya penyesuaian-penyesuaian sebagai berikut :
    • Tinggi jembatan dibuat lebih untuk mengimbangi adanya lendutan yang besar
    • Tegangan yang diizinkan tidak digunakan sepenuhnya sehingga perhitungan boros/ mahal.
    Percobaan-percobaan dari baja bangunan adalah :
    1. Percobaan tarik
    2. Percobaan lentur
    3. Penetapan kekerasan menurut brinell
    4. Percobaan tarik pukul lentur
    5. Percobaan tarik pukul

    Profil Baja

    Ada 2 macam bentuk profil baja berdasarkan cara pembuatannya :
    • Hot Rolled Shapes (mengandung residual stress).
    • Cold Formed Shapes (light gage cold form steel).
    Beberapa standar yang digunakan untuk perencanaan struktur baja yaitu :
    1. PPBBI : Penentuan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
    2. AISC : American Institut of Steel Construction
    3. ASTM : America Society for Teding Material
    4. DIN : Denteh Industrial Narmen
    5. JIS : Japan Industrial Standard

    Prosedur Design

    Prosedur Design :
    1. Design fungsional
    2. Design kerangka baja
    Design fungsional akan menjamin tercapainya yang dikehendaki seperti :
    1. Areal kerja yang lapang dan cukup
    2. Ventilasi dan pengkoordinasian udara yang tepat
    3. Transportasi yang memadai
    4. Pencahayaan
    5. Estetika
    Design kerangka kerja adalah pemikiran susunan serta ukuran elemen-elemen struktur yang tepat, sehingga beban-beban bangunan bekerja aman.

    Prosedur Design (Sambungan)

    1. Perencanaan
    • Penentuan fungsi-fungsi yang akan dilayani oleh struktur yang bersangkutan
    • Menentukan kriteria-kriteria untuk mengukur apakah desain yang ditentukan optimum
    2. Konfigurasi Struktur Pendahuluan
    Susunan dari elemen-elemen yang akan melampaui fungsi-fungsi langkah 1
    3. Pemilihan batang pendahuluan
    Pemilihan ukuran batang yang memenuhi  kriteria obyektif, seperti berat atau biaya minimum yang dilakukan atas dasar keputusan dari langkah 1,2,3
    4. Penentuan bahan-bahan yang harus dipikul
    • Beban mati
    • Beban hidup
    • Beban angin
    • Beban gempa
    • Beban lain-lain
    5. Analisis
    Analisa struktural dengan membuat model beban-beban dan kerangka kerja struktural untuk mendapatkan gaya internal dan defleksi yang dikehendaki
    6. Evaluasi
    Apakah semua persyaratan kekuatan dan kemampuan telah terpenuhi dan apakah hasilnya optimum
    7. Redesain
    Hasil evaluasi maka jika perlu dilakukan pengulangan pada bagian mana yang harus di redesain
    Kriteria optimum desain struktur
    1. Biaya minimum
    2. Berat minimum
    3. Waktu konstruksi minimum
    4. Jumlah tenaga kerja minimum
    5. Efisiensi pengoperasian yang maksimum
    Sumber : https://googleweblight.com/?lite_url=https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-baja/struktur-baja&ei=N_M_nYwI&lc=id-ID&s=1&m=216&host=www.google.co.id&ts=1515130843&sig=AOyes_S28StUzN5orl-FCTuYwnIluu5ctw

Struktur Beton

Struktur Beton


Beton adalah suatu struktur sederhana yang dibentuk oleh campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar ( batu pecah atau kerikil ), udara dan kadang – kadang campuran tambahan lainnya.
Karakteristik beton yang baik adalah sebagai berikut :
  1. Kepadatan
  2. Kekuatan
  3. Faktor Air Semen
  4. Tekstur
  5. Parameter parameter yang mempengaruhi kualitas beton
Komponen struktur beton diklasifikasikan atas :
  1. Slab/Plat
  2. Balok
  3. Kolom
  4. Dinding
  5. Pondasi

Lentur Pada Balok

Beban-beban yang bekerja pada struktur, baik yang berupa beban gravitasi (berarah vertikal) maupun beban-beban lain, seperti beban angin (berarah horizontal), atau juga beban karena susut dan beban karena perubahan temperatur, menyebabkan adanya lentur dan deformasi pada elemen struktur.
Apabila bebannya bertambah, maka pada balok terjadi deformasi dan regangan tambahan yang mengakibatkan timbulnya atau bertambahnya retak lentur disepanjang bentang balok. Bila beban semakin bertambah pada akhirnya dapat terjadi keruntuhan elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen. Cara pembebanan demikian disebut keadaan limit dari keruntuhan pada lentur.
Berdasarkan jenis keruntuhan yang dialami – apakah akan terjadi leleh tulangan tarik ataukah hancurnya beton yang tertekan – balok dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok sebagai berikut :
  1. Penampang balanced
  2. Penampang over-reiforced
  3. Penampang under-reinforced
Keruntuhan pada beton mendadak karena beton adalah material yang getas. Dengan demikian hampir semua peraturan perencanaan merekomendasikan perencanaan balok dengan tulangan yang bersifat under-reiforced untuk memberikan peringatan yang cukup, seperti defleksi yang berlebihan, sebelum terjadinya keruntuhan.
Pada struktur yang statis tak tentu, keruntuhan yang daktail diperlukan agar terjadi redistribusi momen. Jadi, untuk balok, peraturan ACI membatasi tulangan maksimum baja sampai 75% dari yang diperlukan pada penampang balanced.
Ada 3 jenis bentuk penampang balok yaitu :
1. Balok Tulangan Tunggal
Balok tulangan tunggal hanya mempunyai tulangan tarik saja.
2. Balok Tulangan Ganda
Balok tulangan ganda mempunyai tulangan tarik dan tulangan ganda. Cara perhitungan kapasitas momen/lentur balok dari berbagai kondisi dapat dihitung beberapa cara yaitu :
  • Tulangan tarik & tekan leleh.
  • Tulangan tarik leleh, tulangan tekan tidak.
  • Tulangan tarik tidak leleh, tulangan tekan leleh
  • Tulangan tarik & tekan tidak leleh
3. Balok T
Balok T adalah bentuk penampang balok bukan segiempat yang paling sering digunakan, karena slab pada umumnya di cor secara monolith dengan baloknya.

Sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-beton/struktur-beton

ANALISA STRUKTUR 1

BELAJAR MUDAH ANALISA STRUKTUR 1

rangkumantekniksipil.blogspot.com 
Alhamdulilah akhirnya penulis dapat membagikan sedikit ilmu yang semoga dapat bermanfaat untuk rekan rekan semua,,taka apa walaupun lewat blog gratisan, namun semangat tak akan terkalahkan.benar sekali kalau ilmu itu harus diikat /ditulis agar kita jauh lebih faham karena menulis sama saja membaca 3 kali sodara hehe,,,itu pun kata dosen saya.

Belajar mudah analisa struktur 1, kenapa saya kasih judul belajar mudah karena nantinya disetiap penjelasan akan saya berikan gambar keterangan yang supaya para pembaca lebih cepat memahaminya, dibandingkan hanya dengan keterangan saja yang pastinya sulit difahami dan membosankan.

sebelum menganjak kesitu kita fahami dulu dibawah ini:

 Analisa struktur adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang gaya-gaya dan pergeseran yang terjadi pada suatu struktur akibat beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Di analisa struktur 1 ini, kita akan mempelajari hal-hal dasar perhitungan struktur sebelum perhitungan-perhitungan yang lebih dalam lagi, disini kita perlu mengetahui konsep-konsep dasar perhitungannya. Agar lebih mudah nantinnya untuk ke perhitungan-perhitungan struktur kedepannya.

Perlu kita ketahui bahwasanya tidak ada yang sulit didunia ini bila kita tahu caranya /kita mempunyai ilmunya, jadi semangatlah untuk belajar mumpung masih muda

 Pertama kita harus tahu dulu bagian-bagian strukturnya.

 1. Tumpuan / perletakan 

A .Tumpuan sendi 

Yaitu jenis tumpuan yang hanya bisa menerima 2 reaksi gaya, yaitu reaksi vertikal dan reaksi horizontal.
Perlu diingat tumpuan ini tidak bisa menerima momen. Dan jika ia menerima momen maka ia akan berputar sesuai arah momen yang bekerja.


rangkumantekniksipil.blogspot.com

rangkumantekniksipil.blogspot.com


B. . Tumpuan roll

 Tumpuan jenis ini lebih rendah lagi cakupannya, yaitu hanya bisa menerima gaya yang bekerja arah vertikal saja.
Perlu diingat lagi tumpuan ini tidak bisa menerima gaya horizontal dan momen.

rangkumantekniksipil.blogspot.com



 C. Tumpuan jepit 

 Yang ketiga adalah tumpuan jepit dimana tumpuan jepit ini lebih kompleks lagi, yaitu ia bisa menerima baik itu gaya horizontal, vertical dan juga ia bisa menerima momen.
Perlu diingat kembali, di tumpuan ini dianggap tidak ada gerakan sama sekali.

 Baiklah bila sudah sedikit faham mengenai tumpuan diatas kita akan belajar ketahap selanjutnya yakni beban.

2. Beban (muatan) 

Dalam pelajaran Teknik sipil diperguruan tinggi kita akan sering sekali menemui yang namanya beban, berikut adalah sedikit mengenai jenis-jenis beban muatan,bisa kita lihat dibawah ini:

  1. Beban terpusat yang miring 
  2. Beban terpusat . 
  3. Beban terdistribusi merata 
  4. Beban merata berbentuk segitiga 
  5. Beban merata berbentuk persegi panjang 
  6. Beban merata berbentuk trapesium 
  7. Dll 


 Sebelum lebih jauh, perlu diketahui analisa struktur itu dibagi atas 2 yaitu :
1. Mekanika statis tertentu
 Pada statis tertentu jumlah reaksi dari perletakannya <= 3 reaksi perletakan
2. Mekanika statis tak tentu
 Sedangkan di statis tak tentu jumlah reraksi dari perletakannya > 3 Di analisa struktur ini kita akan mempelajari kontruksi yang bersifat statis tertentu yaitu mempelajari tentang struktur dalam keadaan seimbang. Dimana konsep terpentingnya yang haru-harus selalu di ingat dalam struktur statis tertentu yaitu :

  • sigma V = 0 ( komponen gaya vertikal = 0 ) 
  • sigma H = 0 ( komponen gaya horizontal = 0 ) 
  • sigma M = 0 ( jumlah momen disekitar suatu titik tertentu = 0 ) 


 Konsep diatas akan selalu kita gunakan dalam perhitungan-perhitungan kontruksi kedepannya, jadi akan lebih baik agar di perhatikan baik-baik.

 Ada beberapa jenis model penumpuan balok dalam kontruksi yaitu :

  • Balok sederhana 
  • Balok console ( cantilever ) 
  • Balok menggantung ( overhanging beam )


 Sebelum menyelesaiakan contoh-contoh dengan penyelesaian dengan model-model diatas kita perlu memahami konsep dalam

  1. Momen Perjanjian tanda dalam perhitungannya 
  2. Lintang 
  3. dan Normal 


 Baiklah supaya lebih jelasnya kita akan mempelajari satu persatu melalui contoh-contoh berikut ini 

1. Balok sederhana  

 Dengan beban terpusat


 JAWAB :

Gaya Horizontal Sigma { H=0 > HA=0

Reaksi perletakan
 Perlu diingat kembali
(syarat tanda dalam perletakan)


  • Jika gaya bekerja searah jarum jam ,terhadap titik yang ditinjau maka tandanya adalah (+) Positif 
  • Namun jika gaya bekerja berlawanan jarum jam maka tandanya adalah (-) negatif 


Sigma MA = 0
-RB.4 + P.2 = 0 RB.4 = 2.2
RB = 1 ton

Sigma MB = 0
RA.4 - P.2 = 0 RA=2.2/4 = 1 ton
Komponen arah vertical
Sigma V = 0 RA + RB – P = 0
1 +1 – 2 = 0

MOMEN = Gaya tegak lurus x jarak

 UNTUK MOMEN

MA = 0
MB = 0 MC = RA.LC = RA .2 = 2 TM

 Gaya lintang = gaya Y (bar) tegak lurus bidang
Gaya normal = gaya Y (bar) bekerja sejajar bidang
Perjanjian tanda

  • Jika gaya bekerja searah jarum jam ,terhadap titik yang ditinjau maka tandanya adalah (+) Positif 
  • Namun jika gaya bekerja berlawanan jarum jam maka tandanya adalah (-) negatif 

 UNTUK NORMAL
 Karena Sigma H=0 Ha = 0
Maka gaya normal (tidak ada)
rangkumantekniksipil.blogspot.com

 Dengan beban terpusat miring
Contoh soal :
rangkumantekniksipil.blogspot.com

 Penyelesainannya Sama seperti contoh sebelumnya namun perlu diperhatikan ada sedikit perbedaan yaitu :
Perlu menguraikan gaya beban terlebih dahulu menjadi (P sin a) dan (P cos a)
Sigma H=0
RAH = P cos a (kekanan)
Perlu diperhatikan juga beban tepusat miring ada gaya normalnya
Na = -RaH
Dengan Beban Merata,

 Contoh soal diatas coba hitung dan gambarkan bidang M,D,N

 Komponen Horizontalnya :
Sigma H=0
RaH = 0

 Reaksi Perletakan Sigma MA = 0
-RB.4+q.L.(1/2) = 0
Atau bisa juga
-RB.4+Luasan (jarak ke titik berat) = 0
-RB.4 + 2.4 (4/2) = 0
RB = 4 Ton
Sigma MB = 0
RA.4 + 2.4.(4/2) = 0
RA= 4 Ton Komponen Vertikal
 Sigma V = 0
RA + RB – Luasan = 0

4 + 4 – 2.4 = 0

 Untuk Momen
MA = 0
MB = 0
Mx = RA.x – Luasan . (titik Berat/Jaraknya)
       =RA.x – q.x.(1/2x)
       =RA.x – 1/2qx2

M2 = RA.2 – 1/2.q.(2)2
 = RA .2 – 1/2 .q.(2)2
 = 4 Tm

 Untuk Lintang 

DA   = RA
D2    = RA – q.2
         = 4 – 2.2 = 0
DAB = RA – q.4
          = -4 Tm




 Dengan Beban merata Segitiga


 Konsep penyelesaiannya sama seperti dengan beban merata persegi panjang . hanya berbeda pada : 

Luasannya : 1/2 alas x tinggi 1/2 .4.4
Titik Beratnya (jarak titik beratnya ke tumpuan A dan B)
Balok console ( Cantilever)


 Ditanya Hitung dan gambarkan Bidang M,D,N ?
 Penyelesaiannya

 Komponen gaya Horisontalnya
 Sigma H = 0
HA = 0
Reaksi perletakan tidak memerlukan Sigma M di sustu titik. Tetepi cukup periksa saja komponenn gaya vertikalnya saja , karena hanya ada 1 tumpuan

Sigma V = 0
 RA – P = 0
RA = P = 2 ton

 Untuk Momennya 

MB = 0
MA = -P.4 = -2 . 4 = -8 Tm (terjadi momen negative (-))

 Untuk Lintangnya 

DA = RA = 2 T
DB= RA – P = 2 – 2 = 0
Untuk normalnya Tidak ada normal karena tidak ada komponen gaya Horizontalnya.


 3. balok menggantung 

 Konsep balok menggantung ini mirip dengan konsep yang ada pada balok sederhana. Hanya ada sedikit perbedaan pada momen, karena adanya batang berlebih. Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh dibawah ini.


 Ditanya : Hitung dan gambarkan Bidang M,D,N nya? 

Penyelesaian
Komponen gaya Horizontal
Sigma H = 0 HA = 0

Reaksi perletakan
Sigma MA = 0
-RB.4 + P3.5 + P2.3 + q.L2m ( L2m/2) – P1.1 = 0
RB.4 = 2.5 + 3.3 + 1.2(1) – 1.1
RB = 10 + 9 +2 -1 /4 = 5 T

 Komponen Gaya Vertikal
Sigma V = 0 (RA + RB)-( P1+q .L2m + P2 + P3) RA + 5 – 1 -2 – 3 -2 = 0 RA = 3 T 

Untuk Momen 

 Mc = 0
Mf = 0
Ma  = -P1.1 = - 1Tm Balok Berlebih C – A jadi mirip dengan Balok
MD = -P.3 +RA . 2 – q.2(1/2.2) Contilever
        = -3 + 6 – 2
        = 1 Tm

 MG = - P1.4 + RA.3 – q.2 (1/2.2+1)
         = -4 + 9 – 4
         = 1 Tm

MB = -P3.1 = -2.1 = -2 Tm

Untuk Lintang 

 Dc = -P1 = 1 T
 Da = - P1 + RA = 2 T
 Dd = -P1 + RA-q.2 = 0 T
 Dg = -P1+RA – q.2 – 3 = -3 T
 Db = - P1 + RA-q.2-3 + RB = 2 T
 Df = - P1+ Ra – q.2 -3+RB = 0 T

           Baiklah sedikit ulasan tentang artikel analisis struktur , perlu rekan rekan ketahui ini masih sangat sederhana sekali bila kita terapkan dalam bangunan maka akan sangat rumit dan panjang dalam penyelesaiannya. Namun semangat untuk terus belajar tak akan terpatahkan , salam dari mahaiswa Teknik Sipil Universitas PGRI Semarang,
Mohon maaf bila ada penulisan atau kata kata yang salan kritik dan saran dari pembaca sangatlah membantu untuk perbaikan artikel

Sumber : siteknikpedia.blogspot.co.id/2016/11/belajar-mudah-analisa-struktur-1.html?m=1

Rabu, 03 Januari 2018

TEKNIK SIPIL




Jembatan San Francisco-Oakland Bay
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematikafisikakimiabiologigeologilingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.

Cabang-cabang ilmu teknik sipilSunting

  • Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunanjalanjembatanterowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
  • Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dan batuan dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah, penyelidikan laboratorium serta perencanaan konstruksi tanah dan batuan, seperti: timbunan (embankment), galian (excavation), terowongan tanah lunak (soft soil tunnel), terowongan batuan (rock/mountain tunnel), bendungan tanah/batuan (earth dam, rock fill dam), dan lain-lain.
  • Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
  • Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhanirigasiwaduk/bendungan(dam), kanal.
  • Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
  • Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udaraterminalstasiun dan manajemennya.
  • Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Materi utamaSunting

Aplikasi ilmu teknik sipil di IndonesiaSunting

Tokoh teknik sipil IndonesiaSunting



Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teknik_sipil

Struktur Baja

Struktur Baja Baja adalah seluruh macam besi yang dengan tidak dikerjakan terlebih dahulu lagi, sudah dapat ditempa. Baja adalah bahan ...